Friday, March 30, 2007

surat cinta

Jakarta, 30 Maret 2007.
kasihku,
sesaat kulihat di balik tirai jendelaku hujan dan rintiknya telah terhenti. sesaat teringat betapa aku tidak pernah bisa melupakan dirimu dariku. sesaat teringat telah lama aku tidak mengirim sepucuk surat cinta panjang untukmu. sesaat teringat cintaku padamu, cemburuku padamu dan kebutaanku padamu.
sayangku,
rasanya tidak perlu lagi aku menulis surat cinta, karena cinta ternyata melelahkan. pasti akan sangat membosankan tulisan-tulisanku bila berisi cerita yang sama dari saat ke saat saja, tapi kenapa aku belum pernah bisa bosan terhadap cintaku padamu?jadi pastinya surat cintaku tidak akan pernah mampu membosankanmu bukan?
cintaku,
kamu tahu aku mampu menuliskan banyak dan berbaris-baris kalimat cintaku padamu. namun mengapa kali ini aku tidak mampu menuliskan itu semua? karena cinta ternyata melelahkan.
berhenti aku di sini karena tidak ada lagi kata-kata yang melebihi kasihku, sayangku dan cintaku. andai ada kata-kata melebihi itu semua maka aku akan memanggilmu dengan kata-kata itu. cinta ternyata melelahkan.
salam kasih, sayang dan cintaku untukmu,
perempuan

Wednesday, March 21, 2007

saya dan sebuah penyakit

saat ini saya sedang tidak enak badan, dan seperti biasa bila sudah mulai meriang-meriang, pilek-pilek ditambah batuk-batuk kecil maka dua gelas vitamin C dosis tinggi mampu saya minum dalam sehari.
sebenarnya tidak enak badan tidak perlu diobati dengan vitamin c itu, saya berkeyakinan bahwa sugesti pada dirisendiri untuk tidak sakit lebih manjur daripada obat apapun.
jadi sebenarnya sakit saya juga dipicu oleh kemalasan pada diri saya sendiri. malas untuk mengatakan saya sehat, malas untuk mengatakan saya baik-baik saja dan lebih senang bermalas-malas dengan kondisi saya. apakah itu semua mempengaruhi kinerja saya di kantor? tentu laaah....mana ada sebuah kemalasan yang garing banget tidak membuat kinerja kita terganggu, ambil contoh jelas adalah buktinya saya malah berkisah tentang sakit sepele saya di blog ini...benar-benar tidak bermutu dan garing banget kan?
satu lagi yang sebenarnya saya yakini menjadi penyebab kemalasan saya adalah ketidakmampuan saya menahan untuk tidak tidur lagi setelah sholat subuh (yg lebih sering tlat itu). padahal semakin saya tidur semakin mengantuklah saya dan semakin sakitlah badan saya.
intinya adalah....kemalasan sumber segala penyakit!!! dari penyakit ringan sampai penyakit serius, dari sakit badan sampai sakit hati. walaupun seperti telur dan ayam, maka antara sakit hati dengan kemalasan tidak dapat diputuskan mana yang lebih duluan.
dasar pemalassssss!!!!!!

Wednesday, March 07, 2007

honey, coffee and orange

yang dilakukannya setiap pagi setelah membersihkan diri adalah menikmati secangkir kopi pahit, selembar roti dengan madu dan sebuah jeruk, tidak lebih. perutnya sudah terkondisi untuk tidak menerima lebih dari itu atau dia akan tersiksa sepanjang paginya.
duduk di samping jendela kamarnya sambil menikmati itu semua adalah ritual dia setiap pagi. pikirannya kadang dibiarkan melayang entah kemana namun lebih sering dibiarkannya kosong saja.
honey atau madu, dipercayainya sebagai sumber kekuatan dan penambah daya tahan tubuhnya. kopi dia percayai sebagai penguat jantung dan pemberi rasa di pagi harinya, sedangkan jeruk selain memberinya kebutuhan akan sebuah vitamin juga sebagai penyegar di pagi hari. rutinitas dan keseragaman adalah cermin dirinya, belum bosan dia melakukan itu semua selama hampir lima tahun terakhir sejak dia tinggal sendiri atau lebih tepatnya ditinggal mati suaminya.
honey juga merupakan wujud rasa cinta dia yang masih selalu ada untuk mendiang suaminya. kekasih hatinya yang selalu dipanggil 'honey' ingin selalu dia hidupkan dalam dirinya melalui madu yang dia minum setiap hari. dia ingin selalu merasakan manisnya kenangan dan hidup mendatang yang bisa dia jalani.
coffee pahit adalah wujud betapa hidupnya pernah pahit dan mungkin akan diwarnai dengan gelap dan kepahitan. walau kadang-kadang dia mengganti dengan teh hijau yang memiliki kadar kepahitan yang berbeda namun keduanya selalu menyisakan rasa getir dan pahit di lidah dan kerongkongannya. cinta yang ditinggalkan mendiang suaminya menyisakan rasa pahit pula, cinta yang dia agungkan dan dipercaya mampu memberi dia hidup dan cahaya telah ternoda oleh rasa cinta lain di hati suaminya beberapa waktu sebelum dia mati. serasa berlari mengejar harimau yang sedang mengejar rusa gemuk maka sang harimau tidak akan pernah menengok sedikitpun untuk mengetahui betapa ada zebra yang rela menyerahkan hidupnya untuknya, mati demi dia dan berkalang darah serta tercerabik olehnya.
orange ...adalah buah kecintaannya dari semua perjalanan hidupnya. seperti jeruk yang berwarna kuning cerah dan berkilau serta lembut di luar namun ketika dibuka begitu banyak serat dan kadang asam untuk dinikmati walaupun sekuning apapun warna kulitnya. dia berdiri di sisi jendela itu sambil mengunyah jeruk manis (kali ini) namun berisi begitu banyak biji yang mengganggu kenikmatan hidupnya. begitu juga dengan dirinya, sering berlindung di balik keceriaan dan kemilau senyumnya namun di dalam begitu sering berkecamuk perang antara hitam putih, baik buruk, iya tidak, mati hidup dan segala macam lawan kata yang muncul di sekitarnya, dari cinta, pekerjaan, hubungan, uang, kebutuhan, dan segalanya.
honey, coffee and orange....entah kenapa secara tidak sengaja telah menjadi pilihan sarapan di pagi harinya dan dinikmatinya dengan sungguh dan ternyata semuanya merupakan wujud dari rasa yang ada di dalam dirinya. sebagian rasa itu mungkin telah mati, dipaksa mati atau dipaksa hidup, namun sebagian timbul dan tenggelam dalam rasa-rasa yang walaupun dari tiga hal yang sama namun selalu memberikan sensasi yang berbeda setiap paginya.
(ketika semua berkecamuk dalam dirinya)