Friday, July 27, 2007

airmata tua

'dia sudah menelpon?'
'sudah'
'apa katanya?'
'aku tidak berbicara dengannya'
'kenapa?'
'malas'
'kenapa?'
'malas aja'
'masih marah ya?'
'yah begitulah'
'sudah memaafkannya?'
'.....(diam)'
'dia anakmu'
'begitulah'
'aku bisa mengerti, tapi dia masih tetap membutuhkan restumu selalu'
'aku masih tidak percaya dia mengatakan itu semua kepadaku, di depanku, dan tanpa merasa sedikitpun menyesalinya'
'dia tidak menyadari kekeliruannya dan bahkan tidak menyadari kalau itu menyakitimu'
'seharusnya dia...'
'hidupnya berat sepertinya'
'sepertinya tidak juga...dia hidup nyaman sekarang, tapi kenapa dia bisa menyalahkan apa yang terjadi padanya kepadaku?'
tiba-tiba mata itu berkaca-kaca...dan tanpa dia sadari air mata itu keluar di sana. wajahnya keras, tegang, dan menyimpan amarah...amarah terpendam yang dia sendiripun tidak menyangka akan ada di sana. air mata yang amat sangat jarang sekali keluar dari mata tua lelaki itu.
'dia tidak menyadari bahwa apa yang dia alami dan rasakan sekarang adalah hasil dari keputusan masa silam dan itu termasuk ...semua kata-kata penyesalan yang ditimpakan kepadamu, benar kan?'
'seharusnya dia sadar itu...tapi kata-katanya sungguh menyakitiku. aku melakukan semua itu untuknya, untuk anakku...'
'aku tau...aku tau itu'
'aku menganggap dia sudah tidak ada lagi'
'jangan begitu, dia akan tetap mengunjungimu suatu hari nanti'
'tidak untukku, hanya untuk kesenangannya sendiri'
'itu tidak benar'
'kamu pandai sekali membuatku tenang'
'aku harus melakukannya. aku tidak ingin membuatmu terluka, sampai kapanpun, aku mencintaimu, aku membanggakanmu, dan aku menghormatimu. aku ada karena kamu, aku hidup seperti ini karena kamu, karena cintamu....dan aku tau betapa besar cintamu padanya, padaku dan pada mereka'
'aku sakit'
'aku tau...ikhlaskan, maafkan, relakan'
'akan kucoba'
'aku yakin, jauh di dalam lubuk hatinya, dia tetap mencintaimu pula, menghormatimu, dan membanggakanmu.'
'tapi tidak seharusnya dia mengucap kata-kata itu kepadaku'
'yah...sudahlah. semua sudah terucap...maafkan dia ya...aku akan melakukan apapun untuk membuatmu selalu dan tetap bahagia dan senang'
'aku tau'
'walaupun, aku yakin cintamu padanya lebih dari cintamu padaku, aku tidak peduli'
'kamu anak yang baik'
'aku hanya mencoba menjadi seorang anak di matamu'